PLL dELLpro step 50 kHz

V C O  ( Voltage Controlled Oscilator )

VCO nya sendiri dibangun dari sebuah transistor FET dengan gerbang terisolasi ( insulated gate FET –Metal Oxide – Semiconductor ) yang biasa kita sebut  dengan istilah MOSFET.

Keunggulan penggunaan FET merupakan komponen yang berpenguatan tinggi, yang mempunyai brisik rendah, lebih tahan terhadap gangguan-gangguan yang disebabkan karakteristik komponen eksternal yang mengiringinya seperti capacitor dan resistor seiring perubahan internal temperatur, ataupun temperatur sekelilingnya.

L P F  ( Low Pass Filter)

Menggunakan Op-amp yang mana kedua inputnya inverting(-) dan non inverting (+) masing-masing terhubung dengan output Detector Phase 0V dan 0R . Keluaran DC dari Op-amp ini akan naik / turun dikendalikan antar tegangan 0V dan 0R yang membentuk penguat selisih di OP-Amp.

L D (Lock Detect)

Jika PLL dalam keadaan mengunci, piranti ini mengindikasikan dengan penyalaan LED. Hal mana yang oleh penulis sekaligus perancang modul ini memanfaatkan tegangan yang keluar untuk pengendalian switch yang dibentuk dengan transistor untuk membuka atau menutup rangkaian penguat RF yang akan dijelaskan kemudian. **see Locked / Unlock Detector.

LOCKED / UNLOCK DETECTOR

Fungsi rangkaian ini adalah untuk meniadakan dan mencegah RF output liar yang keluar melalui penguat akhir PA kelas C pada saat tidak lock frekuensi menjadi tidak terkendali dan menjadi liar dan ini akan meyebabkan ganguan interferensi pada seluruh band frekuensi . Hal mana terjadi keadaan tidak mengunci atau UNLOCK disebabkan karena beberapa hal :

-          Dip switch tidak terprogram dengan benar sesuai tabel, ditandai led merah dan hijau menyala.

-          Salah satu IC ada yang rusak, apakah MC145151AP nya atau IC lainnya.

-          X’TAL nya sendiri rusak, tidak ada frekuensi refferensi yang disuapkan ke komparator phasa.

-          Rangkaian VCO nya sendiri tidak bekerja / mati.

Dengan adanya detektor ini akan sangat mengamankan penguat RF yang terhubung ke tingkat lain sehingga tidak memancarkan sinyal RF menuju ANTENNA, karena tidak ada sinyal drive dari penguat akhir RF di PLL, karena PLL menjadi OFF dengan sendirinya.

Sebaliknya jika semua sistem normal dan pemograman dip switch benar sesuai tabel, maka PLL akan ON dan mendrive ke penguat RF ke tingkat penguat RF berikutnya.

L P F  ( Low Pass Filter )

Rangkaian ini terpasang setelah tingkat penguat akhir RF di PLL mainboard, terdiri dari komponen pasif menggunakan keramik kapasitor dan lilitan kawat email yang membentuk pi section orde dua, yang berfungsi menekan harmonisa yang mungkin timbul baik dari VCOnya yang sudah dikuatkan maupun yang timbul dari rangkaian penguat-penguat RF tertala, sehingga menghindari interferensi ke media lain seperti gangguan ke pesawat penerima TV, audio amplifier, tape ,pesawat telpon rumah dan lainnya.

LED  RF OUTPUT  INDICATOR

Mengindikasikan bahwa transistor penguat akhir RF di PLL mainboard dalam keadaan bekerja, juga pada saat di tune kedua trimernya, led warna hijau akan menyala terang atau redup tergantung RF daya output yang diumpankan ke penguat berikutnya.

Jika transistor penguat akhir Pa RF di PLL mainboard tersebut rusak atau jebol, maka LED hijau tidak menyala, jadi memudahkan kita melacak tidak memancarnya penguat akhir RF di terminal ANTENNA.

P.A  RF  OUTPUT

Menggunakan transistor 2SC2053 yang dikerjakan kelas B dengan efisiensi mencapai 75 % yang dapat mengeluarkan daya output antara 400 mW – 500 mW, cukup untuk mendrive penguat RF berikutnya, umpamanya transistor 2SC1971 atau 2SC1947 yang dapat beroperasi diantara 4 Watt  hingga 7 Watt.

V.U  meter driver

Melengkapi V.U meter yang mungkin diperlukan yang dapat di hubungkan di modul PLL mainboard yang fungsinya dapat mengontrol level audio deviasi, sehingga besar kecilnya audio disesuaikan dengan standard comersial radio lainnya. Dengan ditandai gerak jarum di V.U meter, simpangan jarumnya dapat di setel dengan trim di PLL mainboardnya.